Pemprov Bali telah membahas target net-zero emission 2045 dengan beberapa organisasi internasional, seperti Bloomberg Philanthropies, ClimateWorks Foundation, Institute for Essential Services Reform (IESR), New Energy Nexus Indonesia, ViriyaENB, dan WRI Indonesia.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali Samsi Gunarta mengatakan di sini, Jumat, dalam pertemuan dengan organisasi internasional, pihaknya dan Dinas Tenaga Kerja dan Energi dan Sumber Daya Mineral provinsi mempresentasikan kemajuan yang telah dicapai untuk mencapai target emisi nol bersih 2045. .
“Mereka (organisasi internasional) ingin melihat sejauh mana progres kita mencapai net-zero emission pada 2045,” jelasnya.
Gunarta mengatakan, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bali mempresentasikan upaya pembangunan rendah karbonnya dalam pertemuan tersebut.
“Ada dua sektor yang sangat berpengaruh yaitu transformasi dan energi,” jelasnya.
Sementara itu, pihaknya memaparkan rencana aksi daerah kendaraan listrik berbasis baterai yang semakin digencarkan.
Hingga saat ini, pulau tersebut telah mendaftarkan 3 ribu kendaraan listrik, yang berarti pemerintah telah melewati target yang pesimistis dan saat ini sedang mengejar target yang sedang.
“Untuk mencapai target yang moderat membutuhkan banyak usaha dan terus terang upaya ini perlu diperkuat, terutama dalam hal infrastruktur,” tandasnya.
Menurutnya, upaya tersebut meliputi pengembangan zona rendah emisi, street parking lot, area traffic management, dan desain yang berorientasi pada pejalan kaki.
Untuk perwakilan dari Bloomberg Philanthropies, Gunarta menghadirkan Pura Besakih, kawasan yang sukses menerapkan pengembangan kendaraan listrik.
Ia berharap ekosistem kendaraan listrik dapat diwujudkan di lokasi lain.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Energi dan Sumber Daya Mineral provinsi, Ida Bagus Setiawan, juga memaparkan kemajuan pengembangan energi bersih di Bali.
“Strategi pemerintah adalah menyiapkan skenario melalui Road Map Bali menuju Net Zero Emissions. Tadi sudah dijelaskan bahwa Nusa Penida adalah percontohan pemanfaatan energi bersih, kalau Nusa Penida bisa, Bali daratan juga bisa,” kata Setiawan.