Tim SEA LOVES Al-Qura’an baru bisa berangkat ke Vietnam pada akhir Ramadhan.Mereka pun mendapatkan pengalaman berharga,yakni lebaran bersama Komunitas Muslim minoritas di negeri komunis.
Safari dakwah dipandu seorang pemuda lokal bernama Ahmad.Statusnya masih mualaf,namun sudah sangat aktif dalam kegiatan masjid,terkhusu di Masjd Al-Noor.Ini adalah masjid satu-satunya di Hanoi,ibukota Vietnam.Di sinilah pusat kegiatan SEA LOVES Al-Qur’an.
Suasananya beda dengan di Indonesia.Adzan tidak boleh dikumandangkan dengan pengeras suara,baik dalam maupun luar.Alhasil,saat shalat fardhu tiba,keadaannya tetap sunyi.
Meskipun demikian,antusiasme jamaah untuk datang ke masjid luar biasa.Selain memang mereka bersemangat,jumlah masjid di Vietnam juga masih tergolong sedikit.
“Saat iseng bertanya kepada jamaah tentang jarak tempuh antara masjid dengan rumahnya,ia menjawab sekitar 20 kilometer.Dan bapak ini mampu datang secara istiqomah mengikuti shalat wajib di masjid,”ungkap Ustadz Dicky Priambodo,salah satu Da’i.
Hidup menjadi minoritas di negara tak beragama,membuat umat Islam kurang mendapatkan hak yang layak.Namun di sisi lain,solidaritasnya jangan di tanya.Ukhuwah Islamiyah terjalin begitu erat,Khususnya di kawasan ibukota Hanoi.
Umat Islam di Vietnam terdata dengan baik.Itulah sebabnya,saat berjumpa satu sama lain,mereka selalu saling menyapa.Jika satu temannya sakit,Jamaah yang lain ikut merasakannya,bahkan infonya segera merebak ke jamaah lainnya.
Usai berkegiatan selama 7 hari,tim kemudian dibagi menjadi dua orang.Dua orang Da’i menetap di Hanoi,duanya lagi berangkat ke Ho chi Minh.Jaraknya sangatlah jauh.Jika menggunakan kereta api,harus menempuh waktu tiga puluh jam lebih.Jika menggunakan pesawat hanya butuh waktu 2 jam,namun harga tiketnya lumayan.
“Qadarullah tim yang di tugaskan untuk berangkat ke Ho Chi Minh bisa berangkat menggunakan pesawat,”ujar Ust Dicky.Di Ho Chi Minh ada 16 distrik.setiap distrik ada masjid atau minimal Musholla.Jadi,jumlah Muslim di Ho Chi Minh lebih banyak jika dibandingkan dengan Hanoi.
“Alhamdulillah misi mengirimkan pesan cinta ari Al-Qur’an berjalan dengan baik.Kami juga bisa ikut merayakan hari raya Lebaran bersama Muslimin di Vietnam,”tutup Ust Dicky.*
