Indonesia Ingin EFTA Diakui Sertifikasi Sawit ISPO
Indonesia Ingin EFTA Diakui Sertifikasi Sawit ISPO

Indonesia Ingin EFTA Diakui Sertifikasi Sawit ISPO

Indonesia pada hari Rabu membujuk Swiss, anggota Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa atau EFTA, agar kelompok tersebut mengakui skema sertifikasi keberlanjutan negara untuk minyak sawit yang disebut ISPO.

Upaya itu dilakukan saat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengadakan pertemuan dengan Menlu Swiss Ignazio Cassis di Jakarta. Diskusi tersebut menekankan penguatan kerja sama ekonomi, dan pakta perdagangan Indonesia dengan EFTA tidak terkecuali.

EFTA adalah blok perdagangan yang terdiri dari Islandia, Liechtenstein, Norwegia, dan Swiss. Indonesia memiliki perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) dengan EFTA, yang diatur untuk membuka akses pasar. Kesepakatan perdagangan ini mulai berlaku pada November 2021.

Menurut data pemerintah, perdagangan Indonesia-Swiss meningkat dari hampir $2 miliar pada tahun 2021 menjadi $2,8 miliar pada tahun berikutnya.

Selama konferensi pers bersama dengan Cassis, Retno menghubungkan pertumbuhan perdagangan yang kuat dengan CEPA Indonesia-EFTA. Namun masih ada ruang untuk pertumbuhan, terutama untuk minyak sawit komoditas unggulan Indonesia. Indonesia berharap agar EFTA mengakui ISPO, kependekan dari Indonesia Sustainable Palm Oil.

“Untuk mempertahankan pertumbuhan perdagangan kami, kami mengidentifikasi beberapa inisiatif. Dan saya meminta Konselor Cassis bahwa Indonesia ingin melihat pengakuan sertifikasi ISPO untuk memfasilitasi kelapa sawit Indonesia memasuki pasar EFTA,” kata Retno dalam jumpa pers.

Pada Maret 2021, Swiss mengadakan pemungutan suara untuk memutuskan apakah akan melanjutkan CEPA Indonesia-EFTA. CEPA mendapat tentangan dari aktivis anti-kelapa sawit Swiss karena komoditas tersebut dapat menikmati bea yang lebih rendah jika perjanjian tersebut mulai berlaku. Sekitar 51,6 persen pemilih Swiss memberikan lampu hijau untuk kesepakatan perdagangan.

Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO) sebelumnya melakukan studi untuk memilih skema sertifikasi yang memenuhi syarat CEPA. SECO akhirnya memilih empat skema sertifikasi, termasuk  RSPO Identity Protected, RSPO Segregated, ISCC Plus Segregated, dan POIG digabungkan dengan RSPO Identity Protected atau Segregated. Importir minyak sawit Swiss harus memenuhi salah satu dari empat skema ini untuk menikmati pengurangan tarif, menurut SwissInfo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *