Ketua ASEAN, Indonesia, mendorong blok Asia Tenggara untuk meningkatkan kerja sama lintas batas di tengah meningkatnya kejahatan terorganisir transnasional termasuk perdagangan narkoba di wilayah tersebut.
Menteri Utama Urusan Keamanan Mahfud MD pada hari Senin mengatakan kepada negara-negara anggota ASEAN untuk bekerja sama dalam memperkuat manajemen perbatasan dalam upaya menghentikan penyebaran zat ilegal tersebut.
Para pemimpin ASEAN belum lama ini sepakat untuk mengatasi kesenjangan dalam kerangka dan sistem hukum, termasuk pengelolaan perbatasan, dalam sebuah deklarasi yang berfokus pada pemberantasan perdagangan manusia. Menurut Mahfud, upaya tersebut tidak boleh hanya terbatas pada perdagangan manusia saja.
“Kita perlu memastikan pencegahan, penuntutan terhadap pelaku, dan perlindungan korban. Hal ini tidak hanya berlaku pada perdagangan manusia, namun juga pada meningkatnya ancaman kejahatan terorganisir transnasional lainnya,” kata Mahfud pada Pertemuan Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (APSC) di Jakarta, Senin.
“Pencucian uang, obat-obatan terlarang, dan terorisme hanya dapat diatasi dengan kerja sama lintas batas yang lebih kuat. Mari kita bekerja sama dalam meningkatkan kerja sama regional dalam pengelolaan lintas batas, bantuan hukum lintas batas, dan pertukaran informasi,” kata Mahfud.
Sisa pertemuan APSC berlangsung secara tertutup.
Namun, laporan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) baru-baru ini mengungkapkan bahwa negara-negara Asia Tenggara secara kolektif menyita 137,8 ton metamfetamin sepanjang tahun 2022. Tiga negara di hilir Mekong, yaitu Laos, Myanmar, dan Thailand, saja menyita 112,5 ton pada tahun lalu. Laporan tersebut juga menyarankan perubahan pola perdagangan manusia di Myanmar. Perubahan ini bahkan mempunyai implikasi regional dalam satu tahun terakhir, khususnya di sub-wilayah Mekong.
“Para penyelundup yang bekerja di sepanjang perbatasan Thailand di Segitiga Emas mengalihkan pasokan metamfetamin kristal dalam jumlah besar melalui Myanmar tengah pada akhir tahun 2022 untuk menghindari upaya larangan Tiongkok dan Thailand, meningkatkan pengiriman maritim keluar dari Delta Irrawaddy, dan negara bagian Mon, Tanintharyi, dan Rakhine,” Perwakilan regional UNODC Jeremy Douglas menulis dalam laporan tersebut.
Segitiga Emas mencakup sebagian Thailand, Myanmar, dan Laos. Wilayah ini terkenal dengan produksi metamfetamin.