Indonesia telah mengirimkan bantuan darurat ke provinsi paling timur Papua, di mana kekeringan telah menewaskan enam orang, termasuk seorang bayi, dan menyebabkan ribuan orang tanpa air sejak Juni, kata para pejabat pada Selasa (1 Agustus).
Pejabat bencana menyalahkan fenomena cuaca El Nino yang umumnya terkait dengan kenaikan suhu global untuk kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang telah menyebabkan gagal panen dan menyebabkan banyak orang kehilangan akses ke air di Kabupaten Pucak yang paling parah terkena dampaknya di Papua Tengah.
Adrianus Alla, seorang pejabat senior Kementerian Sosial, mengatakan dalam sebuah pernyataan depot penyimpanan di kota Timika dan Lapangan Sinik kosong karena “semua bantuan telah didistribusikan”.
Secara total, 17,1 ton bantuan telah dikirim ke wilayah miskin tersebut, katanya, termasuk ribuan paket makanan instan dan ratusan tenda serta selimut.
Alla mengatakan daerah yang paling parah terkena dampak sulit dijangkau karena kondisi cuaca yang buruk.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia (BNPB) mengatakan pada hari Senin bahwa kekeringan telah mempengaruhi lebih dari 7.500 orang.
Setidaknya enam orang meninggal karena kelaparan dan dehidrasi, kata para pejabat.