Beritafresh Informasi Berita Terbaru
Presiden Joko “Jokowi” Widodo pada hari Kamis menyerahkan palu yang menandai kepemimpinan kelompok tersebut kepada Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone saat Jakarta menyelesaikan KTT ASEAN ke-43.
Selama sembilan bulan terakhir, Indonesia telah memimpin blok Asia Tenggara dengan tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”. Menciptakan Indo-Pasifik yang damai – wilayah yang terbentang dari garis pantai Pasifik hingga Samudera Hindia – juga merupakan agenda utama Indonesia. Dalam pidato terakhirnya, Jokowi menyerukan Indo-Pasifik yang damai dan inklusif.
“Ini akan membantu membuka jalan bagi ASEAN menuju masa depan yang lebih baik bagi masyarakatnya dan dunia. Inilah yang coba dibangun oleh Indonesia sebagai ketua, menjadikan ASEAN penting dan menjadi episentrum pertumbuhan,” kata Jokowi pada upacara penutupan KTT.
Namun Jokowi memperingatkan para pemimpin yang hadir bahwa tugas tersebut masih jauh dari selesai.
“Tidak mungkin menyelesaikan apa yang harus dilakukan ASEAN hanya dengan satu kepemimpinan. Segudang dinamika, kompleksitas, dan tantangan global akan terus kita hadapi,” kata Jokowi.
“Mari kita saling mendukung dalam menghadapi tantangan-tantangan ini dan mengubahnya menjadi peluang, persaingan menjadi kolaborasi, eksklusivitas menjadi inklusivitas, dan mengubah perbedaan menjadi persatuan. Kita harus menjadi kapten kapal kita sendiri. Dan sekarang kita serahkan tongkat estafet ke Laos,” kata Jokowi.
Laos akan menjadi ketua ASEAN tahun depan sebelum menyerahkan kekuasaannya kepada Malaysia pada tahun 2025. Filipina akan menjadi ketua ASEAN pada tahun 2026 sebagai pengganti Myanmar yang dilanda krisis.
Menurut tinjauan para pemimpin ASEAN mengenai lima poin rencana perdamaian untuk Myanmar yang dirilis pada hari Selasa, rotasi kepemimpinan – setelah Filipina – akan mengikuti urutan abjad sampai keputusan lain diambil. Meskipun ada penyerahan secara simbolis, Indonesia masih akan menjalankan tugas kepemimpinan sampai Laos resmi mengambil alih awal tahun depan.