Beritafresh Informasi Berita Terbaru
Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri menyatakan, warga Selandia Baru Phillip Mehrtens yang disandera anggota kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari lalu dikabarkan dalam keadaan sehat.
Mehrtens dikabarkan dalam keadaan sehat, meski masih mengkhawatirkan kondisi kesehatan warga Selandia Baru yang diculik tersebut, kata Fakhiri di Jayapura, ibu kota Provinsi Papua, pada Jumat.
Terkait upaya pembebasannya, Fakhiri mencatat, pihak berwenang Indonesia terus berupaya dengan menekankan pada perundingan dan melibatkan unsur masyarakat setempat, kerabat, dan pemerintah Nduga.
Perundingan masih terus dilakukan untuk mencegah berbagai pihak menjadi korban kekerasan, tegasnya seraya mendesak Egianus Kogoya agar segera melepaskan Mehrtens guna membantu masyarakat kembali menjalani kehidupan yang damai dan normal.
Phillip Mehrtens adalah seorang pilot maskapai penerbangan Indonesia Susi Air ketika ia disandera tak lama setelah anggota kelompok bersenjata pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawatnya di Kabupaten Nduga pada 7 Februari.
Terkait kasus ini, Kementerian Luar Negeri Indonesia dan Pemerintah Selandia Baru terus melakukan komunikasi mengenai upaya pembebasan Mehrtens, menurut Direktur Jenderal Informasi Publik dan Diplomasi Kementerian Teuku Faizasyah.
Berbicara di Padang, Sumatera Barat, pada 21 Agustus lalu, Faizasyah tak memungkiri, pembebasan pilot Selandia Baru bukanlah perkara mudah dan memakan waktu.
Namun yang terpenting adalah komunikasi kedua negara tetap berjalan, ujarnya.
“Saya sendiri dan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia bertemu setiap dua minggu sekali,” ujarnya.
Pada pertemuan rutin tersebut, kementerian dan duta besar saling bertukar informasi, termasuk fasilitasi kekonsuleran.
Dengan kata lain, Pemerintah Indonesia terus berupaya menyelamatkan Mehrtens dari kelompok bersenjata. Pada saat yang sama, upaya pembebasan pilot juga diharapkan diketahui semua pihak, tambahnya.
Pada hari keberangkatannya ke Australia untuk menghadiri Pertemuan Pemimpin Tahunan 2023 pada 3 Juli, Presiden Joko Widodo menyoroti upaya Indonesia untuk membebaskan Mehrtens.
“Kami akan terus berusaha dan bernegosiasi,” kata Jokowi kepada wartawan di Bandara Internasional Halim Perdanakusuma pada Juli lalu.