Perangkat mixed reality (XR) terbaru Apple, Vision Pro, diperkenalkan dengan harga US$3.499 atau sekitar Rp51 juta. Apa istimewanya?
Apple memperkenalkan Vision Pro pada gelaran Worldwide Developers Conference (WWDC) 2023 yang saat ini tengah berlangsung.
Perangkat ini secara umum bisa digunakan untuk berbagai kegiatan, mulai dari bekerja hingga menonton film di layar virtual dengan lebar 30 meter.
Perangkat mixed reality (bisa mendukung AR maupun VR) Apple ini sudah diisukan sejak 2017. Setelah lebih dari 5 tahun, Apple akhirnya memperkenalkannya ke publik.
Dikutip dari The Verge, gadget seharga US$3.499 atau sekitar Rp51,9 juta ini tampak lebih baik daripada headset AR atau VR lainnya yang pernah dilihat.
Sebagian besar berat dan ukuran perangkat ini berasal dari perisai yang tebal di sekelilingnya dan tali yang besar dan empuk di bagian belakang. Kacamata dengan bentuk melengkung ini tampak dapat membungkus sebagian besar wajah dengan cukup baik.
Perangkat yang dibalut warna keperakan ini memiliki kabel yang keluar dari sisi kiri dan baterai seukuran iPhone di bagian bawah yang menyediakan daya tahan baterai selama dua jam.
Vision Pro dibuat dari paduan aluminium khusus, dan crown digital yang memungkinkan pengguna dengan mudah menyesuaikan tingkat imersifitas perangkat.
Ikat kepala Vision Pro tersedia dalam tiga ukuran yang dirancang untuk mengakomodasi berbagai bentuk kepala. Di dalam ikat kepala tersebut terdapat pod audio dual-driver di kedua sisinya yang menyediakan audio spasial.
Dalam hal optik, Vision Pro menggunakan lensa tiga elemen dengan layar mikro-OLED 4K ganda yang menurut Apple dapat menghasilkan total 23 juta piksel.
Di bagian dalam, terdapat kamera IR dan iluminator LED, sedangkan bagian luar perangkat dilengkapi dengan LiDAR dan sensor kamera tradisional.
Apple menggerakkan seluruh headset dengan visionOS, yang bekerja dengan chip R1 baru dan prosesor M2 untuk menunjang performanya.
Apple juga menciptakan fitur baru yang disebut EyeSight yang menggunakan tampilan melengkung pada bagian luar headset. Hal ini membuat orang lain tetap dapat melihat reaksi pengguna saat seseorang mengenakan Vision Pro.
Berpadu dengan app
Pengguna juga dapat menggunakan aplikasi yang sudah familiar seperti Safari dan lainnya sambil tetap dapat berinteraksi dengan objek atau orang di dunia nyata.
Apple juga mengatakan mereka membuat versi khusus App Store untuk Vision Pro, yang akan menjadi cara utama untuk mengunduh perangkat lunak AR dan VR baru.
Selain itu, headset ini juga diklaim nyaman untuk dibawa bepergian meski dirancang untuk digunakan di rumah. Hal ini terkait dengan pembaruan aplikasi video konferensi Apple, Facetime.
Meski demikian, tidak seperti panggilan video tradisional, pengguna Vision Pro akan diwakili oleh Persona, semacam avatar yang merupakan representasi digital dari pengguna yang dibuat oleh data dari sensor headset dan algoritme pembelajaran mesin.
Kamera dan layar
Dikutip dari Engadget, pengguna yang ingin menggunakan perangkat untuk menyelesaikan pekerjaan yang lebih serius dapat memasangkan Vision Pro dengan Magic Keyboard dan Trackpad untuk menciptakan pengaturan desktop.
Fitur lain dari Vision Pro adalah penyertaan kamera 3D pertama dari Apple. Apple mengatakan kamera ini dapat digunakan untuk menangkap momen-momen khusus dengan informasi kedalaman tambahan.
Vision Pro juga dapat digunakan untuk menonton TV atau film dengan adanya mode khusus untuk menonton video di layar virtual dengan lebar hingga 30 meter.
Untuk bermain game, Apple mengatakan Vision Pro mendukung lebih dari 100 judul berbeda dari perpustakaan Apple Arcade. Perangkat ini juga dapat dipasangkan dengan pengontrol PS5 atau Xbox.
Vision Pro adalah headset mandiri tanpa memerlukan pengontrol khusus. Apple berencana untuk sepenuhnya mengandalkan input suara dan gerakan tangan atau mata dengan bantuan penggunaan beberapa sensor dan kamera eksternal dan internal.