Transformasi digital di bidang keuangan mendorong terciptanya inklusi keuangan di kawasan ASEAN, kata Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rosan Roeslani.
“Inisiatif keuangan digital di kawasan ASEAN telah berkontribusi dalam mempercepat inklusi keuangan di kawasan,” kata Roeslani pada ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) 2023 di Jakarta, Rabu.
Indonesia menjadi tuan rumah AIPF di Jakarta pada tanggal 5-6 September 2023. Forum ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan kolaborasi inklusif antara negara-negara ASEAN dan negara-negara mitra di Kawasan Indo-Pasifik.
Forum tersebut mengangkat tema “Implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.”
Roeslani mencatat bahwa dari sudut pandang ASEAN, dalam beberapa tahun terakhir, sektor keuangan digital ASEAN telah mengalami pergeseran transformatif, terutama diarahkan pada peningkatan inklusi keuangan bagi nasabah dan usaha kecil dan menengah (UKM).
Ia mencatat bahwa antisipasi pertumbuhan dalam domain tersebut kuat, dengan volume pembayaran digital diperkirakan akan meningkat. Sektor pinjaman digital juga diperkirakan akan tumbuh secara signifikan pada tahun 2030, tambahnya.
Pada forum tersebut, beliau mencatat bahwa ASEAN, yang merupakan rumah bagi lebih dari 650 juta penduduk dan 70 juta UKM, sedang menghadapi tantangan inklusivitas keuangan yang signifikan.
Ia menjelaskan bahwa lebih dari 70 persen masyarakatnya tidak mempunyai rekening bank atau tidak mempunyai rekening bank. Selain itu, sekitar 39 juta dari 70 juta UKM mengalami kekurangan pendanaan yang cukup besar, mencapai US$300 miliar per tahun.
Wakil Menteri mengatakan bahwa kemajuan layanan keuangan digital membuka jalan untuk menjembatani kesenjangan keuangan, terutama bagi mereka yang tidak mempunyai rekening bank, tidak mempunyai rekening bank, dan UKM.
“Layanan-layanan ini memainkan peran penting dalam mendorong inklusivitas keuangan, landasan bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di kawasan ini,” ujarnya.
AIPF merupakan acara unggulan yang diselenggarakan oleh Indonesia sebagai bagian dari keketuaan ASEAN pada tahun 2023. Visi keketuaan Indonesia di ASEAN antara lain adalah membangun ASEAN yang tangguh, adaptif, dan inklusif.