“Pertemuan Summit of the Future harus mampu memberikan hasil yang nyata dan konkrit. Untuk itu, sangat penting dilakukan reformasi arsitektur multilateral yang ada saat ini,” kata Retno L.P. Marsudi saat menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri Persiapan Summit of the Future (SoTF) Pertemuan digelar di sela-sela Pekan Tingkat Tinggi Sidang Majelis Umum PBB ke-78 di New York (21/9).
Retno menekankan dua isu utama yang harus dimasukkan dalam pertemuan SoTF, yaitu:
Pertama, memastikan perdamaian bagi semua orang.
Perdamaian hanya dapat dicapai jika terdapat infrastruktur perdamaian yang kuat.
Infrastruktur perdamaian meliputi: kepatuhan yang konsisten terhadap Piagam PBB dan hukum internasional; komitmen terhadap penyelesaian konflik secara damai; kerja sama multilateral yang kuat; kerja sama regional yang inklusif; reformasi Dewan Keamanan PBB agar lebih transparan, demokratis dan efektif; dan menjaga perdamaian melalui penguatan Operasi Penjaga Perdamaian.
Kedua, menjamin kesejahteraan bagi semua orang.
Menlu menekankan bahwa kita memerlukan sistem perdagangan multilateral yang terbuka, adil dan tidak diskriminatif, menghormati hak pembangunan negara berkembang, mendengarkan suara dan kepentingan negara berkembang, serta inklusif terhadap sistem keuangan global.
Lebih lanjut Menkeu menambahkan, sistem perdagangan multilateral harus mengedepankan perekonomian yang hijau dan berkelanjutan dengan peran teknologi dan inovasi yang besar. Sistem perdagangan multilateral juga harus mampu menciptakan ketahanan perekonomian global, antara lain melalui penguatan arsitektur kesehatan global, ketahanan pangan dan energi, stabilitas keuangan, dan ekonomi digital.
Sebagai penutup, Menlu RI kembali menegaskan bahwa Pakta Masa Depan harus mampu menjamin terciptanya perdamaian dan kesejahteraan bagi semua orang, serta harus menjamin arsitektur multilateral yang lebih baik.
“Upaya bersama ini harus dilandasi prinsip kolaborasi, solidaritas, dan win-win solution,” ujarnya.
KTT Masa Depan adalah konferensi tingkat tinggi yang akan diadakan pada tahun 2024 dengan tujuan memperkuat kerja sama multilateral dan mendorong konsensus global untuk mengatasi tantangan saat ini dan masa depan. KTT Pertemuan Tingkat Menteri Persiapan Masa Depan ini dihadiri oleh para Menteri negara anggota PBB.