Presiden Jokowi: Indonesia Butuh Strategi Besar Dan Teknis Seperti PPHN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggarisbawahi perlunya Indonesia memiliki strategi besar dan teknis yang bentuknya dapat mengacu pada Pedoman Kebijakan Negara (PPHN).

“Kita harus punya strategi besar dan strategi teknis seperti PPHN untuk mencapai visi kita,” ujarnya pada peringatan Hari Konstitusi dan HUT ke-78 MPR di Kompleks Parlemen Jakarta, Jumat.

Presiden menyatakan, visi besar bangsa harus memiliki standar atau ukuran yang tepat, sehingga diperlukan pedoman besar.

Namun, Kepala Negara menegaskan bahwa pedoman tersebut tidak boleh kaku, karena dunia bergerak dengan sangat cepat, sehingga tantangan dan peluang juga berubah secara dinamis.

“Fleksibilitas itu sangat penting. Jangan terlalu banyak membuat aturan atau ‘pasang jebakan’ yang kita buat sendiri yang tidak memungkinkan kita untuk bergerak. Beri kebebasan kepada eksekutif (cabang pemerintahan) untuk gesit menghadapi perubahan dan ketidakpastian,” dia menjelaskan.

Ia menegaskan, fleksibilitas aturan dan kebijakan harus dibarengi dengan pengawasan yang efektif.

Presiden menjelaskan aturan dan kebijakan harus fleksibel, agar bangsa bisa bergerak cepat dalam memanfaatkan peluang untuk memenangkan persaingan global.

“(Hal itu) karena di era kompetisi ini kita harus lebih baik dari negara lain. Kita tidak bisa hanya melihat diri sendiri atau merasa puas. Ini berbahaya. Kita harus bisa melihat ke kanan dan ke kiri,” tegasnya.

Menurut Jokowi, Indonesia harus terus berupaya menjadi lebih baik dari para pesaingnya dengan merumuskan kebijakan yang adaptif dan lebih baik.

Lebih lanjut, Presiden mencatat bahwa PPHN penting dalam memberikan pedoman dan arah untuk membuat kebijakan.

“Saya tegaskan PPHN seperti yang disampaikan Ketua MPR sebelumnya, memberikan keleluasaan kepada eksekutif, karena isinya filosofis bukan detail,” ujarnya.