Uno Menargetkan Batam, Medan, Solo, Dan Surabaya Untuk Wisata Belanja

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan potensi Batam (Kepulauan Riau), Medan (Sumatera Utara), Surabaya (Jawa Timur), dan Solo (Jawa Tengah) menjadi tujuan wisata belanja, khususnya bagi wisatawan mancanegara.

Menteri mencatat bahwa Indonesia saat ini memiliki dua tujuan wisata belanja, yaitu Jakarta dan Bali.

“Tiga gerbang utama wisman adalah Bali, Jakarta, Kepulauan Riau. Jadi peluang di Batam itu ada. Namun, kita lihat sekarang sudah ada direct flight ke Kualanamu (bandara di Sumut), artinya Medan akan booming, ujarnya dalam acara Indonesia Retail Summit (IRS) 2023 di Jakarta, Selasa.

Uno menilai kebangkitan Medan dilihat dari lokasinya sebagai pintu masuk wisatawan Asia Selatan. Menurut Menkeu, potensi tersebut harus dikembangkan.

Surabaya dan Solo juga dinilai memiliki potensi besar seiring dengan tingginya minat wisatawan.

Selain itu, kota lain yang berpotensi adalah ibu kota baru (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, yang saat ini tengah dikembangkan.

Menurut Uno, modal baru itu membutuhkan pengecer. Karena itu, dia meminta Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta W. Kamdani, mendorong sejumlah pengusaha mengembangkan usahanya di ibu kota baru.

Menteri mencatat bahwa Indonesia berada di posisi teratas di antara negara-negara ASEAN dalam hal sektor ritel. Sedangkan untuk sektor ekonomi kreatif, Indonesia menduduki peringkat tiga besar dunia dengan kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai sekitar 7,8-10 persen.

Uno menyatakan Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat dengan Hollywood-nya, dan Korea Selatan dengan drama dan musiknya, sedangkan Indonesia berada di urutan ketiga.

“Penguatan berbagai sektor, termasuk ritel, diharapkan mampu mendorong perekonomian kita ke depan semakin kuat,” ujarnya.

Menanggapi permintaan Uno, Kamdani yang juga hadir dalam acara tersebut menyatakan, pelaku usaha sudah mulai membidik pengembangan usaha di Nusantara. Namun, dia mencatat pengusaha masih fokus pada sektor dan fasilitas dasar, seperti kesehatan dan pendidikan.