Suatu riset baru- baru ini yang diterbitkan dalam Humanities and Social Sciences Communications oleh Wajiha Haq serta rekannya sudah membagikan uraian yang lebih mendalam tentang kemiskinan di Pakistan.
Riset ini mengukur kemiskinan tidak cuma dengan memakai duit, namun pula dengan pembelajaran, kesehatan, serta standar hidup, serta menciptakan kalau 24% populasi mengidap bermacam deprivasi, dilansir dari halaman Khaama, Pekan( 21/ 4/ 2024)
Pembelajaran ialah bidang yang sangat banyak hadapi kesusahan, serta perihal ini memiliki akibat sungguh- sungguh terhadap generasi muda serta prospek pekerjaan mereka di masa depan.
Kemiskinan yang meluas ini memiliki akibat samping yang tidak menguntungkan, tercantum penyalahgunaan visa haji oleh masyarakat negeri Pakistan.
Visa ini dimaksudkan buat ziarah keagamaan ke tempat- tempat suci di Arab Saudi, Irak, serta Iran, tetapi terus menjadi banyak digunakan buat aktivitas ilegal semacam mengemis serta kejahatan kecil.
Laporan menampilkan kalau banyak masyarakat Pakistan yang ditangkap di negara- negara tersebut melaksanakan ekspedisi dengan visa tersebut, sehingga memperparah ikatan diplomatik Pakistan dengan negara- negara tersebut.
Penyalahgunaan visa ini kerap kali mengaitkan aksi pengemis serta pencopetan, paling utama di dekat tempat keagamaan berarti semacam Masjid- al- Haram di Makkah.
Pihak berwenang Saudi secara spesial sudah menampilkan kalau sebagian besar penjahat kecil ini berasal dari Pakistan.
Ikatan antara kemiskinan serta kejahatan ini menyoroti suasana menyedihkan yang dirasakan warga, sehingga mendesak mereka melaksanakan aksi ilegal selaku metode buat bertahan hidup.
